Stressor Perempuan Yang Terinfeksi HIV Dalam Merawat Anak Dengan HIV/AIDS Di Kota Bandung Dan Cimahi (Study Fenomenologi)

Authors

  • Lina Safarina STIKes Achmad Yani Cimahi
  • Ritha Melanie STIKes Achmad Yani Cimahi

DOI:

https://doi.org/10.52221/jurkes.v5i2.40

Keywords:

HIV/AIDS, merawat anak, stressor

Abstract

Cara penularan terbanyak adalah melalui heteroseks (66,95%), hal ini dapat berdampak terjadinya penularan pada perempuan sehingga perempuan menjadi kelompok yang paling rentan tertular HIV dari pasangan atau suaminya.  Kerentanan tertularnya perempuan oleh HIV ini diakibatkan oleh adanya ketimpangan gender, faktor biologis, ekonomi dan sosial budaya. Terjadinya penularan pada perempuan yang berdampak juga penularan pada anak yang  disebut MTCT (mother to child transmission), transmisi ini dapat terjadi  selama  kehamilan, persalinan dan menyusui. Kejadian HIV pada anak semakin meningkat seiring dengan peningkatan kejadian HIV pada ibu, berdasarkan laporan Kemenkes triwulan pertama tahun 2011, kejadian AIDS pada anak dengan rentang usia kurang dari satu tahun adalah 2,85 %, anak usia balita sebanyak 1,17 %, anak usia 5 sampai 14 tahun sebanyak 1,42% dan anak usia 15 sampai 19 tahun sebanyak 3,13 % sehingga total kejadian AIDS pada anak sebesar 8,56 % atau peringkat kedua setelah usia dewasa (Kemenkes RI, 2011).

Masalah kesehatan pada anak dengan HIV/AIDS adalah dapat kegagalan tumbuh kembang anak, pada kasus tertentu sangat mungkin anak menjadi yatim piatu lebih dini atau terjadi peningkatan biaya pemeliharaan kesehatan yang lebih besar daripada anak normal. Anak yang terinfeksi HIV harus menghadapi berbagai tantangan dalam hidupnya, seperti menghadapi kehilangan atau kematian orangtua, penyesuaian terus menerus dengan penyakitnya, masalah kesehatan dan psikologis orangtua mereka, dan masalah psikologis mereka sendiri. Anak-anak yang terinfeksi HIV rentan terhadap masalah fisik dan psikososial yang kompleks. Hal ini menimbulkan permasalahan atau stressor pada perempuan dalam merawat anak dengan HIV/AIDS. Perempuan dengan HIV/AIDS memiliki peran ganda dalam merawat anak yang mengalami HIV da diri sendiri yang mengalami HIV/AIDS juga. Penelitian ini  dilakukan di LSM HIV/AIDS di kota Bandung dan Cimahi. Diharapkan penelitian ini dapat memberikan masukan untuk peningkatan kemampuan mengenal dan mengatasi stressor pada perempuan dengan HIV?AIDS dalam merawat anak dengan HIV/AIDS.

Published

2020-10-05

How to Cite

Safarina, L., & Melanie, R. . (2020). Stressor Perempuan Yang Terinfeksi HIV Dalam Merawat Anak Dengan HIV/AIDS Di Kota Bandung Dan Cimahi (Study Fenomenologi). JURNAL KESEHATAN STIKes MUHAMMADIYAH CIAMIS, 5(2), 91–101. https://doi.org/10.52221/jurkes.v5i2.40